animasi-bergerak-selamat-datang-0026 animasi-bergerak-halo-0014 animasi-bergerak-halo-0025 animasi-bergerak-halo-0014 animasi-bergerak-selamat-datang-0026

Kamis, 28 Mei 2015

PENGANGGURAN DI INDONESIA


Pengangguran umumnya kebanyakan terdapat di Negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia. Pengangguran yang terjadi berlarut-larut dapat menyebabkan berkurangnya kesejahteraan masyarakat karena tidak adanya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, pakaian dan lain-lain. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.   
Adapun jenis-jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya adalah : 
 Pengangguran Friksionil, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih menganggur sambil  menunggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan fasilitas dan keadaan yamg lebih baik.
• Pengangguran Struktural, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.
• Pengangguran Teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia. Seringkali pengangguran ini terjadi karena kemampuan dan keahlian pekerja yang tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
• Pengangguran Siklikal, yakni pengangguran yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi ekonomi. Sehingga ini mirip dengan pengangguran struktural, hanya pada pengagguran jenis ini, kejadiannya adalah lebih meluas dan menyeluruh.
              
           Sedangkan jenis-jenis pengangguran berdasarkan cirinya adalah :
·        Pengangguran Terbuka, pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga yang tidak memperoleh pekerjaan. Efek dari keadaan ini di dalam suatu jangka masa yang cukup panjang mereka tidak melakukan suatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara nyata dan sepenuh waktu, dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka.
·        Pengagguran Tersembunyi, pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian atau jasa. Di banyak negara berkembang seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatanya dengan efisien. Kelebihan tenaga kerja yang digunakan inilah yang disebut pengangguran tersembunyi.
·        Pengangguran Musiman, pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur.
·        Setengah Menganggur, di negara-negara berkembang penghijrahan atau migrasi dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akibatnya tidak semua orang yang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Banyak dari mereka yang terpaksa bekerja setengah waktu atau dibawah jam kerja normal. Pekerja-pekerja seperti inilah yang dinamakan setengah menganggur.
  
            Solusi penanggulangan masalah mengenai pengangguran antara lain :
·        Mengembangkan usaha mandiri dan usaha kecil, termasuk usaha-usaha keluarga dan kerajinan rakyat. Usaha-usaha menengah dan besar sudah dapat dipersilahkan memanfaatkan kemudahan indikator makro yag relatif lebih baik.
·        Mendorong pengembagan usaha mandiri, usaha kecil dan usaha keluarga, perlu menyalurkan dana melalui bank seperti BPR dengan tingkat bunga di bawah 15% per tahun
·        Membantu  usaha keluarga miskin, perlu menyediakan dana pinjaman dengan tingkat bugan cukup menutupi biaya administrai bank.
·        Bantuan kepada keluarga miskin berupa beras dalam bentuk raskin sebisa mungkin diganti menjadi penciptaan kesempatan kerja.
·        Sejumlah dana bergulir disediakan dan disalurkan untuk usaha keluarga di sektor informal   sehingga dapat menambah penghasilan mereka.
·        Mengembangkan program latihan kewirausahaan terutama bagi para lulusan SLTA dan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan mereka, agar mampu bekerja dengan mandiri.

             Angka pengangguran di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Penyebabnya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah. Indikatornya, angka pekerja informal yang jauh lebih besar ketimbang yang bekerja di sektor formal. Selain itu, minimnya lapangan kerja di Indonesia. Hingga saat ini, masalah pengangguran di Indonesia sepertinya tidak pernah terselesaikan secara tuntas. Selain karena sulitnya lapangan pekerjaan, persoalan pengangguran dihadapkan pula pada bermunculannya para penganggur baru, yaitu orang-orang yang baru lulus mengikuti pendidikan, kemudian meramaikan pasar kerja. Dalam kondisi penganggur lama, yaitu mereka yang pernah bekerja tetapi masih mencari pekerjaan belum tertangani, maka kedatangan penganggur baru di pasar kerja turut menambah rumitnya persoalan ketenagakerjaan di Indonesia. Semoga masalah pengangguran yang terjadi di Indonesia bisa di minimaliskan, pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar